Sabtu, 08 Agustus 2009

IDIOLOGI

PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI BANGSA INDONESIA

PENGERTIAN IDIOLOGI

Ideologi (Yunani) ”idea” dan ”logos” . Idea : gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, ide-ide dasar Logos : ilmu 
Ideologi : ilmu pengetahuan tentang ide- ide, keyakinan atau gagasan. 
Ideologi (secara lebih luas) adalah seperangkat prinsip yang dijadikan dasar untuk memberikan arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam melangsungkan dan mengembangkan kehidupan nasional suatu bangsa dan negara 
Ideologi 
 pencerminan cara berpikir masyarakat bangsa maupun negara dan membentuk masyarakat menuju cita-citanya 
 membimbing bangsa dan negara untuk mencapai tujuan 
 sumber motivasi/pemberi semangat dalam berbagai kehidupan negara. 
 wawasan dan pandangan hidup
  
 IDEOLOGI TERBUKA
  Ciri-ciri ideologi terbuka :
 Nilai dan cita-cita tidak dipaksakan dari luar, tetapi digali dan diambil dari harta kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat 
 Ideologi milik seluruh rakyat 
 Berkembang seiring dengan perkembangan aspirasi, pemikiran,dan akselerasi dari masyarakat dalam mewujudkan cita-cita 
 Dasarnya bukan keyakinan ideologi sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dan konsensus 
 Nilai-nilai ideologi terbuka 
 Dasar, yaitu nilai yang tidak dapat berubah sepanjang zaman.
 Instrumental, yaitu sarana untuk mewujudkan nilai dasar, sifatnya dinamis.
 Praksis, yaitu nilai yang dilaksanakan secara nyata. 
 
 Akibat Pancasila sebagai ideologi terbuka 
 Bangsa Indonesia harus mempertajam kesadaran akan nilai-nilai dasarnya yang bersifat abadi. 
 Bangsa Indonesia harus menyadari akan adanya kebutuhan untuk mengembangkan nilai-nilai dasar secara kreatif dan dinamis untuk menjawab kebutuhanan tantangan zaman.
 
  
Dalam liberalisme dikenal
 laissess faire(produksi bebas) 
 laissess passer (perdagangan bebas)
 le monde ca de lui meme ( hukum kodrat, akan menyelenggarakan harmonisasi dunia )
 Menurut pandangan liberalisme
 Negara dan politik hanya menempati satu bagian dan bukan persoalan pokok dalam kehidupan manusia.
 Tujuan negara hanya mempertahankan negara apabila ada serangan dari negara lain.
 Fungsi negara tidak lebih dari mempertahankan hukum dan ketertiban masyarakat. Atas dasar kepentingan bersama, negara harus tetap menjamin kebebasan individu
 Paham liberalisme dalam pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh paham rasionalisme yang mendasarkan pada kebenaran rasio. 
 Seiring dengan liberalisme, tumbuh pula ideologi yang sangat dominan dan kini menjadi kekuatan raksasa, yaitu kapitalisme. Kapitalisme dapat dikatakan sebagai liberalisme dalam bidang ekonomi yang lahir sejak abad ke-18 di Eropa Barat. Kapitalisme merupakan suatu sistem ekonomi di mana setiap warga negaranya diberi kebebasan untuk menggunakan modal (kapital) milik pribadinya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya dalam sistem pasar bebas. 
KOMUNIS
 Komunisme dipakai untuk cita-cita utopis masyarakat, yaitu segala hak milik pribadi dihapuskan dan semuanya dimiliki secara bersama (Magnis-Suseno, 1995: 5). Perebutan dan pertahanan kekuasaan komunisme
 1. melakukan revolusi 
 2. menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu  
  dan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
 Masyarakat komunis bercorak internasional, artinya masyarakat yang  
dicita-citakan ialah masyarakat dunia yang tidak dibatasi oleh kesadaran nasional
 Ideologi komunisme diperuntukkan bagi masyarakat secara keseluruhan.
 Negara mempunyai hak untuk mengadakan pengawasan dan pengaturan semua aktivfitas anggota-anggotanya.
 Negara melarang segala bentuk oposisi dan dilegalisiasinya negara satu partai sehingga negara lebih mudah untuk mengendalikan segala bentuk gerakan rakyat
 Hak asasi dalam negara hanya berpusat pada hak kolektif 
 Hakikat kenyataan tertinggi menurut paham komunisme adalah materi. 




PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BI
 
 CIRI-CIRI 
 Berakar dan bersumber dari akar budaya masyarakat. 
 Nilai-nilai ideologi Pancasila tersebut mampu dioperasionalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia. 
 Masyarakat yang dicita-citakan dalam ideologi Pancasila adalah masyarakat yang dijiwai dan mencerminkan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu 
 1. masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada  
  Tuhan serta bertoleransi, 
 2. menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, 
 3. masyarakat yang bersatu dalam suasana perbedaan, 
 4. berkedaulatan rakyat dengan mengutamakan  
  musyawarah
 5. masyarakat yang berkeadilan sosial. 
 Nilai-nilai ideologi Pancasila memiliki jangkauan ke depan (masa depan), artinya eksistensi nilai-nilai ideologi Pancasila tidak hanya bersifat sementara. Nilai-nilai ideologi tersebut tidak lekang dimakan perubahan zaman. Perubahan masyarakat akan tetap terjadi, tetapi nilai-nilai ideologi Pancasila tersebut mampu bersifat lentur/fleksibel sehingga mampu menjawab segala tantangan perubahan jaman. Dimensi fleksibelitas atau pengembangan hanya mungkin dimiliki oleh suatu ideologi yang bersifat terbuka atau demokratis 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut